Sibuk Pasok Dapur MBG, Pengangguran Lepas dari Jerat Judi Online

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ternyata banyak membawa berkah bagi keluarga petani dan perajin kecil di berbagai desa di tanah air. Selain pendapatan semakin meningkat, mereka bisa membantu tetangga yang menganggur dengan membuka lapangan kerja baru.

Bahkan karena sekarang semua sibuk bekerja di dapur MBG, mereka pun sembuh dari bermain judi online. Mereka waktunya sibuk bekerja baik sebagai pemasok di dapur MBG atau sebagai pekerja langsung di dapur MBG.


Hal itu pula yang dirasakan Sumarti, seorang nenek perajin tahu dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kebon Sari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sebagai perajin tahu, selama ini dia hanya bisa menjual maksimal dua ember tahu buatannya di pasar desa.

“Dulu tidak mesti. Kalau pasar sedang ramai, bisa habis semua, tapi kalau sedang sepi, seember pun kadang tak habis,” ujarnya.

Namun sejak menjadi pemasok tahu ke SPPG di desanya, nenek Sumarti kini bisa tersenyum. Dengan dibantu menantunya, Dwiyono alias Geye, pabrik tahunya semakin berkembang. Jika semula hanya mampu memproduksi 50 kg kedelai per hari, kini dia mampu memproduksi 2 kwintal kedelai dalam sehari.

Alhamdulillah penghasilan meningkat, karyawan juga nambah,” ujarnya.

Namun yang paling membahagiakan nenek Sumarti adalah kebiasaaan menantunya yang selama ini menjadi penjudi online sekarang benar-benar sembuh, lantaran sang menantu siang dan malam harus kerja memproduksi tahu untuk dapur MBG di desanya.

”Sekarang benar-benar insyaf karena gak punya waktu lagi untuk judi online,” kata nenek Sumarti gembira.

Nenek Sumarti mengakui penghasilan sebagai pemasok tahu untuk program MBG meningkat luar biasa bahkan hingga 400 persen. Apalagi dengan sistem pembayaran yang cash setiap hari.

Alhamdulillah berkah program MBG, saya bisa beli mesin pompa sibel untuk pengairan di sawah, bisa beli mobil untuk alat transportasi ke dapur MBG,” kata Sumarti.

Nenek Sumarti berharap program MBG terus berjalan karena bisa memperbaiki ekonominya dan juga ekonomi para tetangganya.” Saya jadi bisa ikut kasih kerjaan tetangga untuk membuat tahu,” harapnya.

Berkait insyafnya para penjudi online karena sibuk bekerja di dapur MBG dibenarkan oleh kepala Desa Sidorejo, Ana Setyawati. Menurut Ana dulu banyak pengangguran di desanya.

Ana miris lantaran mereka yang menganggur jika punya sedikit uang justru dipakai untuk judol. Namun dengan pada bekerja di dapur MBG dan juga bekerja di tempat usaha para suplayer dapur MBG bisa mengurangi pengangguran dan juga menyembuhkan kebiasaan judi online di desanya.

“Semua pada sibuk bekerja sekarang, semoga program ini sampai kapanpun dijalankan,” kata wanita yang dua kali menjadi kepala desa itu.



Sumber: Republika