Kopdes Merah Putih Jadi Titik Distribusi SPHP Beras dan Pangan Murah
REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN — Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan menjadi outlet penyaluran pangan murah dan bantuan pangan beras dari pemerintah, termasuk menjadi sarana memasarkan produk pangan lokal unggulan. Model distribusi berbasis koperasi desa ini dinilai strategis dalam memperkuat aksesibilitas pangan yang merata dan terjangkau oleh seluruh masyarakat, khususnya di wilayah perdesaan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan dalam kunjungan kerja ke Kopdes Merah Putih di Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, pada Ahad (13/7/2025). Menurut Arief, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan Bapanas bersama Perum Bulog akan diperkuat melalui pemanfaatan jaringan Kopdes. Dengan demikian, distribusi pangan pokok bisa lebih merata, efisien, dan langsung menyentuh masyarakat.
“SPHP beras itu salah satu nanti outlet-nya adalah Kopdes Merah Putih. Jadi kalau Kopdes ini sudah ada, kita tidak kesulitan menyalurkan. Dan harganya tentu murah dan stabil, sesuai harga yang telah diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Badan Pangan Nasional,” ujar Arief, dikutip Senin (14/7/2025).
Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2024, harga beras SPHP sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium. Ini terbagi dalam tiga zona, yaitu:
– Zona 1: Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi dengan harga Rp 12.500 per kilogram (kg).
– Zona 2: Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan dengan harga Rp 13.100 per kg.
– Zona 3: Maluku dan Papua dengan harga Rp 13.500 per kg.
Dikutip dari keterangan resmi NFA, program SPHP beras tahun 2025 menargetkan distribusi sebanyak 1,3 juta ton beras selama Juli hingga Desember 2025. Rinciannya, alokasi ke Zona 1 sebanyak 857 ribu ton, Zona 2 sebanyak 329 ribu ton, dan Zona 3 sebanyak 131 ribu ton.
Menurut Arief, kehadiran Kopdes Merah Putih memungkinkan pemotongan rantai distribusi yang panjang dan biaya logistik yang tinggi. Dengan pendekatan ini, produk pangan bisa langsung dijual dari produsen lokal ke masyarakat dengan harga lebih terjangkau.
“Kopdes Merah Putih ini akan menjadi outlet dari Badan Pangan Nasional, Bulog, dan ID FOOD. Nantinya, kita juga akan menampilkan produk-produk pangan lokal dari daerah sekitar, seperti telur dari Karanganyar yang sudah tersedia di sini,” jelasnya.
Model distribusi pangan melalui Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari upaya membangun sistem pangan nasional yang lebih kuat, inklusif, dan berpihak pada petani serta konsumen. Setiap mock-up Kopdes Merah Putih disiapkan memiliki enam gerai sebagai komponen dalam melayani kebutuhan masyarakat. Enam gerai tersebut antara lain gerai sembako, apotek, klinik, simpan pinjam, gudang, dan kendaraan logistik.
Direncanakan pada 21 Juli mendatang, peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo.
Sumber: Republika