Inilah Perbedaan antara Buaya Muara dan Senyulong
Riauutama.COM – Baru-baru ini media sosial memperdebatkan persoalan seekor buaya yang menerkam warga Kubu Babussalam, Rohil, Provinsi Riau. Perdebatan terjadi lantaran jenis reptil buas antara buaya muara dan senyulong yang menewaskan warga tersebut.
Untuk memecahkan perdebatan itu, Sekilas Riau mencoba mengulas perbedaan kedua aligator itu.
Buaya Muara dan Senyulong memiliki genus atau jenis yang berbeda. Buaya Muara atau Buaya Air Asin adalah buaya sejati jenis Crocodylus. Mereka termasuk jenis buaya terbesar di dunia.
Berdasarkan penelusuran, buaya Senyulong, sering disebut dengan “Buaya Sepit” sebenarnya bukanlah buaya sejati. Meski begitu, mereka masih satu keluarga dengan buaya dan aligator.
Gigi dan Moncong
Reptil satu ini berasal dari Subfamili Tomistominae, dimana Tomistoma dalam Bahasa Yunani yang artinya bermulut runcing. Moncong panjang pipih berisi 76 sampai 84 buah gigi.
Biasanya habitat asli buaya Senyulong inintersebar di daerah Malaysia dan Indonesia. Seperti pedalaman Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan.
Buaya jenis ini termasuk satwa pemalu yang jarang terlihat oleh manusia. Binatang ini dapat ditemui di udara yang cenderung tenang dan bergerak lambat, seperti rawa, danau, dan sungai udara tenang.
Soal ukuran tubuh, cenderung lebih kecil dan pendek dari buaya biasa. Panjang maksimal tubuhnya hanya 3,5 m sudah termasuk panjang moncongnya. Senyulong yang memiliki warna tubuh yang cenderung lebih gelap, yaitu kecoklatan dengan bercak hitam terutama pada rahang.
Populasi Senyulong di dunia kurang dari 2.500 individu, membuat mereka masuk ke dalam spesies terancam punah.
Jumlah mereka terus berkurang sebesar 30-40% karena dibukanya lahan hutan hujan dan rawa. Mereka juga sering diburu untuk mengambil kulit, daging dan telurnya untuk dikonsumsi.
Taman Safari Bali sebagai lembaga konservasi satwa, berhasil mengembangbiakkan Buaya Senyulong untuk membantu mempertahankan populasi mereka di alam liar.
Pada bulan Januari 2020 lalu, Bali Safari berhasil menetaskan 22 telur dengan sempurna. Salah satu yang berhasil menetas adalah anakan Senyulong yang diberi nama Aldo.
Buaya Senyulong hanya satu dari ratusan spesies satwa penghuni Bali Safari Park. Mereka ditangani dengan baik demi keberlangsungan di masa mendatang.
Buaya Muara
Buaya Muara sering disebut Buaya Air Asin adalah buaya sejati jenis Crocodylus. Sesuai namanya Buaya Muara hidup di sungai dan dekat laut (Muara).
Mereka tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan perairan pantai di daerah tropis Asia Selatan, Asia Tenggara dan Australia.
Identik warna Buaya Muara berwarna abu-abu dengan bagian bawah berwarna putih atau kuning dan memiliki ukuran yang lebih panjang yaitu sekitar 5-7 meter dengan berat hingga 1.200 Kg.
Moncong berbentuk buaya ‘V’ dan meruncing serta memiliki gigitan yang lebih kuat. Jika mulut terbuka, mereka akan menampilkan gigi atas dan bawahnya dalam formasi bergerigi.
Buaya Muara termasuk spesies satwa dengan resiko rendah dalam daftar merah IUCN. Mereka dapat ditemukan di hampir berbagai belahan dunia.
Jumlah mereka terus berkurang di alam liar karena kehilangan habitat alaminya.
Itulah informasi singkat mengenai Buaya Muara dan Senyulong. (Red)
Terkait
Sudah Terbit di SINI