DKPP Periksa Kandungan Anggur Shine Muscat yang Dijual di Kota Bandung, Ini Hasilnya



Anggur shine muscat (ilustrasi). Kemenkes akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam merespons isu kontaminasi pestisida pada anggur Shine Muscat di Thailand dan Malaysia.


REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG– Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung melakukan pemeriksaan anggur shine muscat impor yang dijual di Kota Bandung. DKPP telah melakukan pemeriksaan ke pasar modern, swalayan hingga pasar tradisional di Kota Bandung. Hasilnya, dipastikan anggur aman dan layak dikonsumsi.

Seperti diketahui, isu anggur shine muscat diduga terkontaminasi pestisida menyusul laporan Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) yang mengungkap adanya residu 14 bahan kimia pada anggur muscat dengan konsentrasi melampaui batas aman 0.01 mg per kilogram. 

“Iya jadi pada saat awal muncul isu di Thailand ditemukan terkonfirmasi pestisida bahan kimia kita lakukan pemeriksaan ke toko modern, swalayan dan tradisional dan koordinasi ke toko modern,” ujar Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar, Ahad (3/11/2024).

Gin Gin menyebut pihaknya memiliki petugas pemeriksa keamanan pangan di tiap toko modern, dan pasar tradisional untuk memastikan pangan aman dan layak konsumsi. Ia mengatakan telah memeriksa 15 lokasi toko modern dan pasar tradisional selama bulan Oktober kemarin menggunakan tes kit. “Hasil pemeriksaan di Kota Bandung tidak ditemukan zat yang disinyalir berbahaya, secara kesimpulan layak dan aman dikonsumsi,” kata dia.

Gin Gin mengatakan hasil pemeriksaan tersebut diperkuat oleh hasil pemeriksaan dari Badan Pangan Nasional dan BPOM yang menyebut di Indonesia tidak ditemukan bahan berbahaya di anggur.

Apabila saat pemeriksaan awal ditemukan potensi terdapat unsur berbahaya dalam anggur shine muscat, ia menyebut bakal dilakukan pemeriksaan lebih mendalam. Ia mengatakan kontrol peredaran anggur lebih terjangkau sebab distributor resmi hanya dua di Jakarta.

Gin Gin menambahkan semua pangan impor termasuk buah-buahan masuk ke Kota Bandung. Sebab Kota Bandung memiliki konsumen besar dan terbuka.

 





Sumber: Republika