Cuplikan Khutbah Eks Ketua PWNU Jatim Soal Sunnah di Media Salafi, Benarkah Sudah Hijrah?


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Akun Instagram komunitas Muslim Salafi @salaf_tv memposting cuplikan video eks Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar saat mengisi khutbah di Masjid Al-Akbar, Surabaya, beberapa waktu lalu.  Dalam potongan video tersebut, Kiai Marzuqi menyampaikan pesan agar kaum Muslimin berhati-hati dalam menggunakan hadits.

Menurut dia, ada golongan yang tidak selektif sampai-sampai hadits-hadits yang lemah pun dipegang. Hadits yang dalam status munqothi (terputus sanadnya), mudhtharib (saling bertentangan), hingga yang berstatus hampir maudhu (palsu) juga dipegang.

“Dan sering mereka sampaikan kepada umat. Sungguh kelompok tersebut tidak menjaga kemurnian sunnah. Dan kasihan umat, umat terlanjur percaya kepada mereka. Kadung dilakon di amalan sebegitu rupa, ternyata bukan ajaran Rasulullah SAW,” ujar dia.

Dalam video klarifikasinya di media sosial, dia menegaskan, penyampaian khutbah untuk mengajak kepada sunnah di Masjid Al-Akbar tersebut dalam kerangka maulid Nabi Muhammad SAW.

“Enggak salah wong NU juga komitmen menegakkan sunnah. Jamaah ditegakkan itu juga tuntunan Rasulullah. Qabliyah ba’diyah kita tegakkan itu tuntunan rasulullah,”ujar dia.  “Baca bismillah mau makan, makan pakai tangan kanan, sesudahnya alhamdulillah, itu juga sunnah Rasulullah. Ada yang bid’ah kita sampaikan. Dapat apresiasi dari teman-teman Salafi, sampai tulisannya Kiai Marzuqi agak condong ke Salafi, biasalah,”jelas dia lewat akun Youtube @ngaosabah di saluran KH Marzuqi Mustamar Channel.

Sebaliknya, dia mengatakan, saat menyampaikan ahlus sunnah yang ditinggalkan oleh Salafi maka akan dibantah keras. Padahal, ada banyak amalan yang dilakukan Nahdliyin seperti wirid dibaca keras, bersedekah di rumah duka, sedekah yang ganjarannya untuk orang mati yang notabene masuk dalam hadits Bukhari. “Nanti kita dibilang anti Salafi, khurafat,”ujar dia.

 

Jangan mudah diframing.. 

 




Sumber: Republika