‘Bencana Sumatera Bukan Hanya Soal Korban, Melainkan Kegagapan Komunikasi Pemerintah’
Dompet Dhuafa (DD) menggelar Good Talk Off Air bertajuk “Komunikasi Bencana: Merespons Bencana dengan Tepat & Empatik” di Sasana Budaya Dompet Dhuafa Philanthropy Building, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (17/12/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Ketua Disaster Crisis Center (DCC) Dompet Dhuafa, Udhi Tri Kurniawan, menilai penanganan bencana besar yang melanda Sumatera hari ini menghadapi persoalan serius bukan hanya pada aspek teknis lapangan, melainkan juga pada pola komunikasi dan koordinasi antarpemangku kepentingan.
Hal tersebut disampaikan Udhi dalam acara Good Talk Off Air bertajuk “Komunikasi Bencana: Merespons Bencana dengan Tepat & Empatik” di Sasana Budaya Dompet Dhuafa Philanthropy Building, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (17/12/2025).
Udhi menyebut, hingga kini lebih dari seribu korban meninggal dunia dan sekitar 200 jiwa masih belum ditemukan. Medan berat di Sumatera menjadi tantangan besar bagi tim di lapangan. Namun menurutnya, tantangan yang tak kalah serius justru muncul pada aspek komunikasi kebijakan.
“Menurut saya memang penting untuk terus kita diskusikan bagaimana agar kemudian ke depan ketika bicara tentang siklus berulang ini terjadi di Indonesia, tidak muncul kegagapan-kegagapan yang hari ini kita jumpai,” ujar Udhi.
Udhi mengingatkan, komunikasi yang tidak sinkron berpotensi memperpanjang penderitaan penyintas, bahkan memicu kemarahan sosial di akar rumput.
Ia pun mengkritisi keras sikap sebagian pejabat negara yang dinilainya tidak selaras dengan realitas di lapangan dalam merespons bencana di Sumatera.
Menurut Udhi, ketika arus kepedulian publik menguat melalui tokoh-tokoh masyarakat dan gerakan solidaritas, justru muncul pernyataan pejabat yang menekankan larangan, prosedur, dan regulasi tanpa empati situasional.
Loading…
Sumber: Republika
