PDIP Tegaskan Hubungan Megawati dan Prabowo Baik, Bagaimana Gibran?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hubungan antara Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP PDIP sekaligus Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan. Megawati pun terpantau tidak menghadiri acara pelantikan Prabowo sebagai presiden di Kompleks Parlemen, Senayan pada Ahad (20/10/2024).
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, hubungan kedua tokoh tersebut dalam kondisi yang baik-baik saja. Hal itu di antaranya tercermin dari Prabowo yang menyampaikan terima kasih kepada para presiden terdahulu dalam pidato pelantikannya, termasuk kepada Megawati Soekarnoputri.
“Pidato Presiden Prabowo Subianto ketika menyampaikan tentang kepemimpinan Ibu Megawati bukan sekadar baik-baik saja, itu menunjukkan bahwa hubungan keduanya memang sangat baik. Sampai hari ini dan insya Allah sampai kapan pun. Karena keduanya itu sejatinya adalah para politisi kita semua,” kata Said di Kompleks MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad.
Lantas, Said pun menanggapi tentang statemen Prabowo yang menyampaikan tentang tidak adanya dendam di dalam pidatonya. Hal itu dalam konteks keberjalanan Pilpres 2024 yang pada akhirnya dimenangkan oleh Prabowo-Gibran, mangalahkan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubahan dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung oleh PDIP.
Menurut mantan ketua Banggar DPR RI tersebut, sebaiknya semua pihak menatap ke depan. “Pertandingan sudah selesai, mari kita bersama-sama mengatakan bangsa ke depan agar nawaitu kita semua lima tahun ke depan, hajat hidup kita semua bisa tercapai,” ujar Said.
Hanya saja, Said tidak menyinggung hubungan antara Megawati dan Wapres Gibran. Dia hanya menekankan hubungan Megawati dan Prabowo tidak ada masalah.
Sementara itu, Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia dipastikan tak hadir dalam pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden ke-8 RI dan Gibran Rakabuming Raka sebagai wapres ke-14 RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Ahad. Megawati dikabarkan masih dalam kondisi kurang fit usai melakukan perjalanan ke luar negeri.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, Megawati telah menugaskannya untuk menyampaikan permohonan maafnya kepada Ketua MPR RI Ahmad Muzani karena tak bisa hadir saat pelantikan Prabowo. Dia pun telah langsung menyampaikan amanah itu kepada sekretaris jenderal (sekjen) DPP Partai Gerindra itu.
“Pertemuan kami sekitar 45 menit dan delapan poin pesan Ibu Megawati kepada Prabowo sudah saya sampaikan secara langsung kepada Muzani,” kata Basarah di kompleks parlemen, Senayan, Ahad pagi.
Menurut Basarah, Megawati menitipkan selamat kepada Prabowo yang akan dilantik menjadi presiden. Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun pada Prabowo. Ia menambahkan, Megawati juga memintanya untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Prabowo karena tak bisa hadir saat pelatikannya.
Megawati disebut tak bisa hadir karena masalah kesehatan. “Ibu Mega tidak ingin prosesi pelantikan presiden yang berlangsung begitu khidmat bagi bangsa Indonesia terganggu apabila beliau hadir di dalam ruangan itu kemudian batuk dan flu dan sebagainya,” ujar Basarah.
Meski begitu, ia menyatakan Megawati telah menginstruksikan seluruh anggota Fraksi PDIP untuk hadir menyukseskan pelantikan presiden. Bahkan, Ketua Umum PDIP itu telah mengeluarkan instruksi larangan bagi seluruh anggota fraksi PDIP untuk ke luar negeri, apalagi ke luar kota, saat pelantikan Prabowo.
Selain itu, Basarah mengatakan, Megawati menyatakan siap untuk bertemu dengan Prabowo. Apalagi, selama ini dua tokoh itu memiliki hubungan yang baik.
“Ibu mega mengatakan kepada saya untuk disampaikan kepada Pak Muzani, insyaallah setelah pelantikan presiden pada hari ini, Bu Mega sudah mengagendakan silaturahmi dan pertemuan antara beliau dengan presiden Prabowo Subianto sebagai pertemuan dua tokoh bangsa yang saling bersahabat,” kata Basarah.
Sumber: Republika