Inilah 12 Peristiwa Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Riauutama.COM – Peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) saat ini menjadi perbincangan masyarakat bahkan pembahasan hal tersebut juga ditemui di media sosial.

Sebagaimana diketahui, pelanggaran HAM adalah tindakan yang melanggar atau melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia, seperti hak atas kebebasan, keadilan, martabat, dan perlindungan hukum yang diakui secara universal.

Ini bisa termasuk penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, diskriminasi, atau pembunuhan tanpa pengadilan yang adil.

Pelanggaran HAM sering kali menjadi fokus perhatian internasional dan dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap kemanusiaan.

Sebagaimana dikutip hukumonline.com, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengakui 12 pelanggaran HAM berat telah terjadi di berbagai peristiwa.

Pemerintah akan berupaya memulihkan hak korban secara adil dan bijaksana tanpa menegasikan penyelesaian yudisial.

Pernyataan tersebut diungkapkannya setelah membaca dengan seksama laporan dari tim non Yudisial Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat pada, Rabu (11/1) lalu.

Presiden Joko Widodo mengaku bersimpati dan berempati terhadap korban dan keluarga korban yang ditinggalkan. Oleh sebab itu, pemerintah akan berupaya memulihkan hak-hak para korban secara adil dan bijaksana tanpa menegasikan penyelesaian yudisial.

“Saya dan pemerintah berupaya sungguh-sungguh agar pelanggaran hak asasi manusia yang berat tidak akan terjadi lagi di Indonesia pada masa yang akan datang,” ujar Presiden Jokowi.

Berikut 12 peristiwa pelanggaran HAM berat yang dapat dirangkum dari sumber tersebut

1. Peristiwa 1965-1966

Pada tahun 1965-1966 telah terjadi peristiwa pelanggaran HAM berat terhadap mereka yang dituduh sebagai anggota maupun terlibat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Akibatnya, lebih dari 2 juta orang mengalami penangkapan sewenang-wenang, penahanan tanpa proses hukum, penyiksaan, perkosaan, kekerasan seksual, kerja paksa, pembunuhan, penghilangan paksa, wajib lapor, dan lain sebagainya.

Hasil penyelidikan Komnas HAM, setidaknya 32.774 orang telah hilang dan beberapa tempat diketahui menjadi lokasi pembantaian para korban. Namun, ada beberapa hasil riset menyatakan terdapat lebih dari 2 juta korban.

2. Penembakan misterius

Penembakan misterius marak terjadi di Indonesia sejak tahun 1983, jumlah korban dari penembakan misterius pada rentang waktu 1982 hingga 1985 mencapai 10 ribu orang.

3. Peristiwa TalangSari, Lampung 1989

Sebanyak 27 orang dilaporkan tewas akibat pembunuhan di luar proses hukum, 5 orang diculik, 78 orang dihilangkan secara paksa, 23 orang ditangkap secara sewenang-wenang, dan 34 orang mengalami pengusiran.

4. Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis di Aceh 1989

Para oknum TNI melakukan penyekapan, penyiksaan, pembunuhan, dan pemerkosaan terhadap rakyat Aceh yang diduga anggota Gerakan Aceh Merdeka di Rumah Geudong.

5. Peristiwa Penghilangan Orang Secara Paksa Tahun 1997-1998

Penculikan aktivis 1997-1998 adalah penculikan aktivis pro demokrasi yang terjadi antara Pemilu Legislatif Indonesia 1997 dan jatuhnya Presiden Soeharto pada tahun 1998.

Kasus penculikan aktivis ini dilakukan oleh tim khusus bernama Tim Mawar dan terdapat 13 aktivis yang masih hilang hingga saat ini dan 9 aktivis dilepas oleh penculiknya.

6. Peristiwa Kerusuhan Mei 1998

Peristiwa ini memilukan bagi etnis Tionghoa di Indonesia. Toko dan rumah dijarah, dibakar, dan dihancurkan. Pelanggaran HAM berat terjadi juga pada wanita Tionghoa, mereka diperkosa, dilecehkan, dianiya, dan dibunuh.

Diperkirakan 1.188 orang tewas dan 85 wanita mengalami pelecehan seksual.

7. Peristiwa Trisakti dan Semanggi 1 dan 2 tahun 1998 dan 1999

Aksi demonstrasi besar-besaran dilakukan oleh berbagai elemen mahasiswa, termasuk Universitas Trisakti. Empat orang mahasiswa tewas tertembak dan satu orang kritis.

Pihak aparat membantah telah menggunakan peluru tajam, tetapi hasil autopsi menunjukkan kematian mahasiswa tersebut disebabkan oleh peluru tajam.

8. Peristiwa Pembunuhan Dukun Santet 1998-1999

Pada tahun 1998 Kepolisian Jawa Timur mengumumkan hasil investigasi jumlah korban pembantaian dukun santet di Banyuwangi. Terdapat 85 korban tewas, 3 luka berat, dan 7 luka ringan.

Polisi melaporkan telah mengevakuasi 227 orang yang diduga sebagai dukun santet.

9. Peristiwa Simpang KKA di Aceh tahun 1999

Tragedi simpang KKA merenggut setidaknya 46 nyawa warga sipil, 156 mengalami luka tembak, dan 10 orang hilang dalam peristiwa tersebut.

10. Peristiwa Wasior di Papua 2001-2002

Oknum aparat Korps Brigade Mobil (Brimob) melakukan penyerbuan kepada warga sipil di Desa Wondiboi, Wasior, Manokwari, Papua.

Aparat pemerintah lalu merespon kejadian pembunuhan lima anggota Brimob dan satu warga sipil dengan kekerasan yang meluas terhadap warga sipil di Wasior.

11. Peristiwa Wamena Papua tahun 2003

Masyarakat sipil Papua yang tengah merayakan Hari Paskah dikejutkan dengan penyisiran terhadap 25 kampung dan desa yang dilakukan oleh sekelompok massa tak dikenal.

Komnas HAM melaporkan, kasus ini menyebabkan 9 orang tewas, 38 orang luka berat, 42 orang meninggal dunia karena kelaparan, dan 15 orang korban perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang.

12. Peristiwa Jambo Keupok di Aceh tahun 2003

Sebanyak 16 orang penduduk sipil dilaporkan mengalami penyiksaan, penembakan, pembunuhan, dan pembakaran. Para aparat keamanan dilaporkan melakukan tindakan kekerasan terhadap penduduk sipil.

Ratusan pasukan militer juga menginterogasi warga menanyai keberadaan orang Gerakan Aceh Merdeka, ketika warga menjawab tidak mengetahui, maka pasukan militer akan memukul dan menendang.

Atas kejadian ini 16 penduduk sipil meninggal setelah ditembak, disiksa, bahkan dibakar hidup-hidup, serta 5 orang mengalami kekerasan dari anggota TNI.

Editor: Redaksi







Sudah Terbit di SINI